Harimau cilik senang sekali menjadi anak satu-satunya, jadi ketika ibu harimau berkata, “sebentar lagi akan ada adik baru. Kamu akan punya adik laki-laki atau perempuan,” harimau cilik menjawab.. “tapi aku tidak mau ada adik baru. Aku suka begini saja”
Harimau cilik berpikir kalau dia tidak membicarakan adik baru, ibu harimau akan berubah pikirannya. Jadi harimau cilik marah sekali ketika suatu hari ibu harimau berkata, “si adik baru akamn ada sebentar lagi.” Harimau cilik menghentakkan kakinya. ”aku tidak mau adik baru!” teriaknya dan ia berlari ke hutan untuk mencari teman-temannya.
Harimau cilik memanggil gajah cilik. Tetapi sayang, gajah cilik tidak mau bermain. “aku sedang mengajari adikku cara menyemprotkan air,” teriaknya. Bayi gajah sama sekali tidak mahir menyemprotkan air. Dia tidak dapat menyemprotkan air ke sungai, dia malah meneteskannya ke dirinya sendiri. “iyuhhh!” pikir harimau cilik. “aku tidak mau punya adik akalu dia tidak bisa menyemprot air dengan benar.”
Harimau cilik berlari lagi sampai dia melihat monyet cilik. “ayo bermain denganku,” panggil harimau cilik. Tetapi monyet cilik tidak punya waktu untuk bermain. “aku sedang mengajari adikku cara makan,” katanya menjelaskan. Harimau cilik menontoni mereka. Tak lama kemudian pisang-pisang yang lengket sudah menempeli monyet cilik dan adiknya. “uh, uh!” kata harimau cilik pada dirinya sendiri. “aku tidak mau punya adik yang makan seperti itu.”
Harimau lari cepat dan tak lama ia bertemu beruang cilik. Dia dedang memegang sesuatu di pundaknya. “Aku sedang menolong adikku belajar sendawa,” katanya pada harimau cilik. Harimau cilik menunggu, dan tiba-tiba si bayi muntah di punggung beruang cilik. Harimau cilik segera menutup hidungnya dan merasa jijik. “ihhh!” katanya mengaum. “aku tidak mau punya adik kalu dia jorok seperti itu.”
Pada saat yang bersamaan harimau cilik melihat si Beo cilik. Namun, beo cilik sangat sibuk jadi is tidak bisa bermain dengan harimau cilik. “aku baru punya beberapa adik baru,” katanya. Mereka baru saja lahir dan aku harus menjaganya karena ibuku sedang istirahat.” Harimau cilik menginitp ke sarang mereka. Bayi-bayi beo terlihat jelek sekali. Paruh mereka terlalu besar dan bulu-bulu mereka kusut. “cakep sekali,” kata harimau cilik dengan sopan, tapi dia tidak mau terlalu lama melihat mereka. “aku tidak mau punya adik jika penampilannya seperti mereka,” katanya sambil berlari ke hutan.
Tiba-tiba harimau cilik mendengar suara dengkuran yang keras. Suara apa itu ya? Ternyata itu suara badak cilik yang lagi tidur di balik daun-daun. “bangun badak cilik. Hari sudah siang” teriaknya. Dengan muka mengantuk badak cilik membuka matanya. “aku baru punya adiak baru,” katanya sambil menguap. “dia sering menangis dan membuatku tidak bisa tidur di malam hari.” Harimau cilik tidak suka cerita itu. Dia tidak mau tertidur ketika matahari sedang bersinar terang! “kalau itu yang dilakukan mereka, aku tiadak mau punya adik baru,” pikirnya marah.
Harimau cilik merasa tidak senang. Ternyata adik baru tidak menyenangkan! Mereka membuat semua hewan kerepotan dan sering berlaku yang tidak baik. “lebih baik aku menjadi anak harimau satu-satunya,” pikirnya sambil berjalan pulang kerumah. Dalam perjalan pulang dia bertemu ayah harimau. “mukamu sedih sekali,”kata ayah harimau. “Ada apa?”
“Adik bayi itu tidak asyik sama sekali,” kata harimau cilik. “aku tidak mau punya adik bayi.” Dengan sedih ia bercerita ke ayah harimau tentang semua kelakuan adik-adik yang dia lihat. Ketika selesai ayah harimau berkata, “bayi baru kadang-kadang memang punya kebiasaan aneh, tapi akhirnya berhenti juga, kamu dulu juga bayi, tapi kan kamu sekarang baik-baik saja.” Harimau cilik jadi tertawa memikirkan dia pun dulu pernah menjadi bayi harimau. “asyik sekali deh punya adik,” kata ayah harimau. “lihat saja nanti.”
Harimau cilik mengikuti ayah harimau ke hutan. Di gua, ibu harimau tampak senang sekali. “adikmu sudah lahir,” bisiknya. Harimau cilik merangkak ke daam gua, di dalamnya, dia melihat sesuatu yang sedang tidur meringkuk di atas tempat tidur daun.
Bai harimau! Harimau cilik memelototi bayi harimau itu. Adiknya tidak seperti yang ia bayangkan. Si bayi harimau kelihatan sama persis seperti dirinya, hanya lebih kecil! Tiba-tiba harimau cilik merasa senang dan bangga. Tetapi ayah dan ibu harimau punya kejutan lain buat harimau cilik.
“Kamu suka adik perempuan?” tanya ayah harimau. “adik perempuan!” teriak harimau cilik. Dia melirik si adik bayi lagi. Adik perempuan asyik ngga ya? Dia harus melihat nanti. “aku pasti suka adik perempuan,” kata harimau cilik. Dan dia menambahkan, “tapi boleh tidak aku punya adik laki-laki lain kali?”
Ternyata harimau cilik bangga dan senang juga punya adik padahal dulunya dia berpikir kalau adik itu tidak menyenangkan dan merepotkan, mudah-mudah kalian juga senang dan bangga ya kalau punya adik baru dan baca juga kisah-kisah menarik lainnya dalam buku cerita yang diterbitkan oleh Erlangga, pasti asyik deh…….. salam ceria!...
Sumber : buku kejutan besar harimau cilik, terbitan Erlangga.